Tersebut dalam riwayat dari Abu Hurairah Ra,
katanya, suatu hari Rasulullah S.A.W menjenguk putrinya, Fatimah. Sampai di
rumahnya, Rasulullah melihat putrinya sedang menggiling tepung sambil menangis.
Rasulullah bertanya:”Kenapa menangis, Fatimah.
Mudah mudahan Allah tidak membuat matamu menangis lagi”.
Fatimah menjawab:” Bapak, aku menangis hanya
karena batu penggiling ini, dan lagi aku hanya menangisi kesibukanku dirumah
yang datang silih berganti”. Rasulullah kemudian mengambil tempat duduk
disisinya.
Fatimah berkata: ”Bapak demi kemulyaanmu,
mintakanlah kepada Ali supaya membelikan seorang budak untuk membantu
pekerjaan-pekerjaanku membuat tepung dan menyelesaikan pekerjaan rumah”.
Manakala Rasulullah S.A.W selesai mendengar
perkataan putrinya, beliau bangkit dari duduknya dan berjalan menuju tempat
penggilingan. Beliau memungut segenggam biji-bijian gandum dimasukkan
kepenggilingan. Dan membaca “BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIMI” Maka berputarlah alat
penggilingan itu karena izin Allah. Beliau terus memasukkan biji-bijian itu
sementara alat penggiling terus berputar dengan sendirinya, seraya memuji Allah
dengan bahasa yang tidak dipahami manusia. Hal itu terus berjalan hingga
biji-bijian itu habis.
Rasululah S.A.W bersabda kepada alat
penggilingan itu: ”Berhentilah dengan ijin Allah”. Seketika alat itu berhenti.
Ia berkata seraya mengutip ayat Al-Qur’an: ”Hai orang orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, Yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, keras yang
tidak pernah mendurhakai Allah terhadap yang diperintahkanNYA, dan mereka
selalu mengerjakan segala apa yang diperintah”. (Qs At Tahrim 6) Merasa takut
jika menjadi batu kelak akan masuk neraka, demikian tiba tiba batu itu
berbicara dengan ijin Allah. Ia berbicara menggunakan bahasa Arab yang fasih.
Selanjutnya batu itu Berkata:”Wahai Rasulullah, demi dzat yang mengutusmu
dengan hak menjadi Nabi dan rasul, seandainya engkau perintahkan aku untuk
menggiling biji-bijian yang ada diseluruh jagat Timur dan Barat, niscaya akan
kugiling seluruhnya’. Dan aku mendengar pula bahwa Nabi S.A.W bersabda: ”Hai
batu, bergembiralah kamu sesungguhnya kamu termasuk batu yang kelak di gunakan
untuk membangun gedung Fatimah di surga”. Seketika itu batu penggiling itu
sangat bahagia dan berhenti.
Nabi S.A.W bersabda kepada
putrinya, Fatimah : ”Kalau Allah berkehendak, hai Fatimah, niscaya batu
penggiling itu akan bergerak dengan sendirinya untukmu. Tetapi Allah
berkehendak mencatat kebaikan-kebaikan untuk dirimu dan menghapus
keburukan-keburukanmu serta mengangkat derajatmu.
Hai Fatimah mana saja seoarang istri yang
membuatkan tepung untuk suaminya dan anak anaknya, kecuali Allah mencatat baginya
memperoleh kebaikkan dari setiap butir biji yang tergiling, Dan menghapus
keburukkannya serta meninggikan derajatnya.
Hai Fatimah mana saja istri yang berkeringat di
sisi alat penggilingannya karena membuatkan bahan makanan untuk suaminya,
kecuali Allah akan memisahkan atas dirinya dan neraka sejauh tujuh hasta.
Hai Fatimah mana saja seorang istri yang
meminyaki rambut anak-anaknya dan menyisir rambut mereka dan mencuci baju
mereka, kecuali Allah akan mencatat baginya memperoleh pahala seperti pahalanya
orang yang memberikan makan kepada seribu orang yang sedang kelaparan dan
seperti pahalanya orang yang memberikan pakaian kepada seribu orang yang sedang
telanjang.
Hai Fatimah mana saja istri
yang menghalangi keperluan tetangganya,niscaya Allah menghalangi dia dari minum
air dari telaga Kautsar pada hari kiamat.
Hai Fatimah
tetapi yang lebih utama dari pada itu semua adalah keridhoan suami terhadap
istrinya. Sekiranya suamimu tidak meridhoimu, tentu aku tidak akan mendoakan
dirimu”. “Bukankah engkau mengerti, hai Fatimah, bahwa keridhoan suami itu
menjadikan sebagian dari keridhoan Allah, dan kebencian suami merupakan bagian
dari kebencian Allah.
Hai Fatimah, manakala seorang istri sedang
mengandung, maka para malaikat memohonkan ampunan untuknya, dan setiap hari
dirinya dicatat memperoleh seribu kebajikan dn seribu keburukannya di hapus.
Apabila telah mencapai rasa sakit (menjelang melahirkan)maka Allah mencatat
baginya memperoleh pahala seperti pahalanya orang orang yang berjihad di jalan
Allah. Apabila telah melahirkan dirinya terbebas dari segala dosa seperti
keadaannya di hari setelah dilahirkannya oleh ibunya”.
“Hai Fatimah, mana saja istri yang melayani
suaminya dengan niat yang benar, kecuali dirinya terbebas dari dosa-dosanya
bagaikan pada hari dirinya dilahirkan ibunya. Ia keluar dari dunia (yakni mati)
kecuali tanpa membawa dosa, ia menjumpai kuburnya sebagai pertamanan sorga,
Allah memberinya pahala seperti pahala seribu orang yang naik haji dan
berumrah, dengan seribu malaikat memohonkan ampun padanya sampai hari kiamat”.
“Mana saja seorang istri yang melayani suaminya
sepanjang hari dan malam, di sertai hati baik, niat yang ikhlas dan niat yang
benar, kecuali Allah akan mengampuni semua dosa-dosanya. Pada hari kiamat kelak
dirinya akan di beri pakaian berwarna hijau, dan dicatatkan untuknya pada
setiap rambut yang ada di tubuhya dengan seribu kebajikan, dan Allah memberi
pahala untuknya sebanyak orang yang pergi haji dan umrah”.
“Wahai Fatimah mana saja seorang istri yang
tersenyum manis di muka suaminya, kecuali Allah akan memperhatikannya dengan
penuh mendapat rahmat.
Hai Fatimah, mana saja seorang istri yang
menyediakan tidur bersama suaminya dengan sepenuh hati, kecuali ada seruan yang
di tujukan kepadanya dari balik langit: Hai perempuan menghadaplah dengan
membawa amalmu, sesungguhnya Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang lalu dan
yang datang”.
“Wahai Fatimah, mana saja seorang istri yang
meminyaki rambut suaminya demikian juga jenggotnya memangkas kumisnya dan
memotong kuku-kukunya, Kecuali Allah kelak memberi minum padanya dari “RAHIQIM
MAKHTUM”(tuak yang tersegel) dan dari sungai yang terdapat di sorga, bahkan Allah akan
meringankan beban sakaratul maut, kelak dirinya akan menjumpai kuburnya bagai
taman surga. Allah mencatatnya terbebas dari neraka
dan mudah melewati shirath(titian)”.
(Sumber : sarkub.com disarikan dari Kitab Uquudu Lujain Fii Bayaani Huquuzzaujaini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar